Customer Service 5F82803A
081381913119
Hongamulet
Cara merawat untuk Kumanthong / Gumanthong dan Katha / Mantra yang dibacakan
Sebelum Anda memasuki rumah dengan membawa Kumanthong / Gumanthong untuk pertama kalinya, nyalakan 36 dupa di luar dan berdoa pada Mae Toranee (Ibu Bumi), Dewa Dewa lokal dan Dewa penjaga rumah, dan Makhluk suci lainnya yang ada di lingkungan rumah. Arahkan pikiran Anda untuk beromunikasi kepada Kumanthong dan biarkan mereka tahu bahwa Anda mengundang mereka untuk datang dan tinggal bersama Anda. Sekarang Anda juga harus memberikan nama ke Kumanthong,pilihlah nama yang mudah diingat
Katha / Mantra untuk memberikan nama kepada Kumanthong / Gumanthong (Bacakan ketika memberi mereka nama)
“Naamaanang Samaa So Yudt Dta Tho Yudt Dta Tha” “Dalam nama para guru (Kruba Ajarn) saya memberi nama kamu ....... (sebutkan nama yang diberikan). Bacakan Katha ini sebanyak tiga kali dan di keesokan harinya bacakan sekali. Perkenalkan dia kepada anggota keluarga dan beritahukan peraturan di rumah. Katakan padanya untuk turut membantu melindungi rumah dan keluarga serta membantu memberikan kemakmuran.
Katha / Mantra Riak Kuman ( untuk memanggil Kumanthong / Gumanthong)
Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa 3x
Gumaaro Waa Gumaaree Waa Aehi Jidt-Dtang Bpiyang Ma Ma Na Chaa Lee Dti Na Ma Pa Ta Aakajchaeuya Aakajchaahi Maani Maa Maa (1x)
Kuman atau Kumara (pali) berarti "anak laki laki" sedangkan anak permpuan disebut "Kumaree". Tong berarti emas, Kumantong bukan merupakan praktek Buddhis tapi merupakan praktek gaib (Necromancy). Akan lebih tepat bila menyebut praktek merawat kumantong sebagai praktek animisme. Kumantong yang asli yang dipuja dimasa lampau diciptakan dengan metode tradisional yang dilakukan dengan mengeluarkan janin yang belum dilahirkan dari rahim ibunya. Tubuh dari anak tersebut dibawa ke kuburan untuk dilakukan upacara khusus untuk menciptakan kumantong. Di masa lalu Tubuh anak tersebut dipanggang sampai kering sementara dibacakan mantra mantra khusus.
Beberapa Patung / Amulet Kumantong akan direndam dalam Nam Man Prai, yang memiliki ekstrak anak mati atau orang yang meninggal karena kekejaman / kekerasan atau kematian yang tidak wajar. Hal sudah tidak umum sekarang, karena faktanya praktek ini sekarang ilegal jika menggunakan lemak dari bayi manusia untuk diambil minyaknya. Namun masih ada beberapa amulet seperti itu. Praktek pembuatan seperti ini berasal dari tradisi kuno di Siam / Thailand. Rakyat Thai telah membuat Bucha / Patung untuk media roh dan hantu sejak jaman dahulu. Kumantong asli yang dibuat pada jaman dahulu dibuat dari anak-anak yang meninggal dalam rahim ibu mereka. Para ahli magic akan mengambil bayi-bayi yang lahir mati dan mengadopsi mereka sebagai anak-anak mereka.
Dari informasi apa yang telah dikumpulkan dari naskah Thai kuno tentang bagaimana membuat Kumarn Tong, tampak bahwa metode yang tepat adalah untuk mengambil bayi mati dengan membedah rahim sang ibu, dan membawanya untuk menjalani ritual upacara yang tepat, bayi harus dipanggang sampai kering. Ini harus diselesaikan sebelum fajar, dan harus dilakukan di kuburan. Setelah ritual selesai, Kuman panggang kering harus dicat dengan Ya Lak (sejenis pernis digunakan untuk melapisi jimat dan Takrut dengan daun emas), lalu tertutup daun emas. Ini adalah alasan sebenarnya mengapa patung / amulet ini dinamakan "Kumantong" (yang berarti "Bayi laki laki Emas").
Kumantong di Jaman Modern
Seiring perkembangan masyarakat bmenjadi lebih "beradab", praktek memanggang bayi mati secara hukum tidak mungkin dilakukan, dan akhirnya dikembangkan metode alternatif yang diadaptasi dari metode asli. Salah satu caranya adalah untuk membuat patung tanah liat menggunakan tanah dari tujuh kuburan, Mai Rak Soorn kayu, atau kayu Mai Mayom digunakan untuk membuat patung KumanTong. Bahkan besi sekarang dapat digunakan untuk pembuatan stupa Kumarn Tong. Untuk memanggil kekuatan magis, patung tersebut ditanamkan dengan Katha / Mantra untuk membuat Kumantong hidup.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan Kata Taat See (mengaktifkan empat elemen), dan Kata Agarn Sam Sip Sorng (32 bagian tubuh manusia). Dipercaya bahwa ini akan menyebabkan pikiran dan semangat seorang anak yang mati muncul dan masuk ke dalam patung. Patung Kumantong modern biasanya memiliki model rambut keriting, sedangkan model tua biasanya menggunakan model rambut botak.
Metode tradisional menyatakan bahwa Kumantong harus diperlakukan seperti anak sendiri. Dia harus diberikan makanan dan minuman, dan bahkan dipanggil untuk datang dan makan setiap kali Anda akan memiliki makanan. Hal ini diyakini bahwa jika Kumantong dirawat dengan benar an baik serta dibuat dengan upacara yang benar, ia akan melindungi rumah dan penghuninya dari bahaya, dan meningkatkan bisnis dan kemakmuran.
Cara merawat Kumanthong
Pada zaman modern, sudah sangat umum untuk memberikan "Nam Daeng" (sejenis minuman sirup merah), dupa dan bunga. Hal ini tentu saja dilakukan pada saat-saat doa atau upacara, tetapi tidak boleh lupa untuk memanggil untuk datang dan makan ketika waktu makan. Patung Kumarn Tong modern dicampur dengan formula khusus, yang sedikit bervariasi tergantung pada pembuatnya. Salah satu pembuat Kumanthong yang populer di Thailand adalah LP Yeam dari Wat Sam Ngam di Nakorn Pathom. Beliau membuat patung Kumantongnya sesuai dengan Dtamrap (metode) dari guru dan silsilah yang mengajarinya Wicha Kumanthong, patung nya mengandung bahan - bahan berikut di dalam campuran tanah liat:
1. Tanah dari 7 kuburan
2. Abu tulang yang dibakar diambil dari 7 Meru Chedis (Relik stupa)
3. Tanah dari 7 tempat bergaram
4. Tanah dari 7 gua suci
5. Tanah dari 7 muara sungai
6. Tanah dari tujuh ladang atau kebun
7. Abu dari tulang yang dibakar dari 7 anak meninggal
8. Pecahan dari dinding vihara
Tanah tanah tersebut kemudian dipanggang sesuai metode tradisional dan menghasilkan bentuk patung lalu diberikan mantra dan doa khusus serta diblessing dan diberikan power selama 1 tahun.
Katha Puja Kuman Tong (Tong Dugda)
Putthasa Bucha Dhammassa Bucha Sangkasa Bucha
Pati pati bucha Pawantumae Ugasa Ugasa 3x
"Saya menghormat kepada Kumantong, berkat semua kebajikan yang telah saya lakukan dan kumpulkan dalam kehidupan yang tidak terhitung, semoga segala keberuntungan dan berkat datang padaku dari delapan arah. Semoga semua berkat ini datang padaku melalui Kumantong yang padanya saya berikan persembahan dan penghormatan dan saya rawat dengan penuh kepedulian dan kasih sayang setiap harinya."
Sebelum anda memutuskan untuk memiliki Kumantong, anda harus memikirkan apakah anda memiliki waktu dan kesabaran untuk merawatnya dan tidak menelantarkan Kumanthong. Persembahan makanan dan minuman adalah praktek yang harus dilakukan, praktek seperti ini memerlukan komitmen jangka panjang